Jumaat, 24 November 2017

Bad attitude, not lack of skill, is jobless graduates’ biggest hurdle Yasmin RamlanUpdated 5 days ago · Published on 20 Nov 2017


Skim Latihan 1Malaysia organiser Norashikin Ismail calls the current stock of young graduates the ‘strawberry generation’, who will up and quit when they are told off for doing their jobs badly. – The Malaysian Insight pic by Seth Akmal, November 20, 2017.

FOR many out-of-work graduates, a spoilt attitude and unrealistic expectations are the main impediments to them getting employed, a training and job placement programme organiser said.

A high dropout rate of graduates who signed up for Skim Latihan 1Malaysia (SL1M) showed the problem with most of the jobless youth was not a lack of skill, but bad work ethics and attitudes, said programme organiser Norashikin Ismail.

“Some will show up for three days, and then run off. If they get told off by their bosses, they will run off," she told The Malaysian Insight.

“They are all from the ‘strawberry generation’... when they don’t do their jobs well and their bosses tell them off, they take offence. 

"They are very proud to be graduates, but they don’t want to do the work,” she said.

SL1M is a programme launched by the government in 2011. It aims to help unemployed graduates, especially those with a low-income background or who are from rural areas, by placing them in companies where they learn new skills and know-how so that they have a better chance of securing a job.

Private companies that are awarded government contracts are required to contribute 1% of the sum they earn from the contracts to fund the programme.

Set up under the Economic Planning Unit within the Prime Minister’s Department, the programme is run by 16 secretariats.

Graduates are placed as trainees for eight months to a year in selected government-linked companies and private corporations, which treat the programme as a corporate social responsibility initiative.

The graduates receive an allowance of RM1,500 during the training.

Norashikin said many of the graduates expected to be employed afterwards by the companies where they underwent training, but most of them failed to meet even the most minimum of expectations.

“If you don’t show initiative, and don’t add value to the organisation, why would they give you a job?” she said, to explain why many graduates failed to be absorbed into the companies upon completion of their training.

Lack of skill 'easier' problem to fix  

Norashikin said while some of the jobless graduates clearly exhibited a lack of training and skill set, the bulk of the graduates were simply too lazy and demanding.

“To change their attitudes and thinking is a challenge for us, because that’s really up to them,” she said, adding that some trainees would even demand a higher allowance during training.

She said graduates who lacked skill, training and confidence were “easier” problems to fix.

“There are those who are poor, unattractive, unable to speak English. But if they have a positive mindset, it is easy to polish them up.”

As of October, 138,398 graduates have enrolled in the programme and have been placed have in companies nationwide.

The data on the number of trainees dropping out mid-programme was unavailable, said Norashikin.

Former SL1M trainee Wan Nurhusna Auni Sulaiman said many of her peers, who were jobless, thought she was foolish to sign up for the programme when she already had a job.

But the 25-year-old said she was keen to enhance her resume and wanted the opportunity to work in a larger corporation or GLC.

“I was willing to leave my industry. I was working in a small company as a programmer, but after two months, I realised the company was not stable.

“So I quit and joined the SL1M programme because I wanted to learn and get a better opportunity.”

Many of her friends, who remain unemployed, were not interested in joining her as they said there was no guarantee of a job after training.

Dealing with quitters

Armed Forces Fund Board assistant human resources manager Illya Salehudin Jaafar recounted his experience with an SL1M trainee.

“On the first day (of training), he looked happy and positive. He said it was great to be able to join SL1M. By the third day, he had disappeared.

“But because we have a social responsibility here, we called him and kept calling until we managed to get him because we were afraid something had happened to him.

“He refused to answer the calls at first and we were very worried. But he finally answered the phone and he apologised profusely, confessing that he was not a morning person and could not wake up in time for work.

“We were speechless. We couldn’t say anything to a reason like that.”

Illya said employees had the option of starting work at 8.15am or 8.30am.

“It’s not like you have to start work at 7am. We were shocked. And it’s not like there was work pressure because he had worked only two days. We hadn’t even given him any assignment," she said.

Other graduates would submit their letters of withdrawal from the programme after a few days, stating they did not own a vehicle and therefore could not go to work.

“We are dealing with a new generation that will try out a job and if they don’t think it’s suitable, they will just quit,” said Illya. – November 20, 2017.

Jumaat, 9 Jun 2017

MAKNA SETIAP RANGKAP DALAM SOLAT

Mintak maaf semua. Untuk sama-sama ulangkaji. Ada orang dah solat berpuluh tahun, tapi still tak tahu maksud atau makna bacaan dalam solat yang diorang buat (ramai sebenarnya). Tak hairan la kalau tak kusyuk dalam sembahyang. Oleh itu, marilah kita renung-renungkan dan paham-pahamkan setiap rangkap yang kita sebut sewaktu kita solat

Takbiratul-Ihram / Takbir:
Allah Maha Besar.

Doa Iftitah:
Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah dengan banyaknya. Maha suci Allah sepanjang pagi dan petang. Aku hadapkan wajahku bagi Tuhan yang mencipta langit dan bumi, dengan suasana lurus dan berserah diri dan aku bukan dari golongan orang musyrik. Sesungguhnya solatku, ibadatku, hidupku, matiku adalah untuk Allah Tuhan sekelian alam. Tidak ada sekutu bagiNya dan kepadaku diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagiNya dan aku dari golongan orang Islam.

Al-Fatihah:
Dengan nama Allah yang maha Pemurah lagi maha Mengasihani. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pemurah lagi maha mengasihani. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. Iaitu jalan orang-orang yang Engkau kurniakan nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan jalan mereka yang sesat.

Bacaan ketika
rukuk:
Maha Suci TuhanKu Yang Maha Besar dan dengan segala puji-pujiannya.

Bacaan ketika
bangun dari rukuk:
Allah mendengar pujian orang yang memujinya.

Bacaan ketika
iktidal:
Wahai Tuhan kami bagi Engkaulah segala pujian.

Bacaan ketika
sujud:
Maha suci TuhanKu yang Maha Tinggi dan dengan segala puji-pujiannya.

Bacaan ketika
duduk di antara dua sujud:
Ya Allah, ampunilah dosaku dan rahmatilah daku, lindungilah daku, angkatlah darjatku, rezekikan daku, berilah aku petunjuk, selamatkanlah daku dan maafkanlah akan daku.

Bacaan ketika
Tahiyat Awal:
Segala penghormatan yang berkat solat yang baik adalah untuk Allah. Sejahtera atas engkau wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkatannya. Sejahtera ke atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang soleh. Aku naik saksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku naik saksi bahawasanya Muhammad itu adalah pesuruh Allah. Ya Tuhan kami, selawatkanlah ke atas Nabi Muhammad.

Bacaan ketika
Tahiyat Akhir:
Segala penghormatan yang berkat solat yang baik adalah untuk Allah. Sejahtera atas engkau wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkatannya. Sejahtera ke atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang soleh. Aku naik saksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku naik saksi bahawasanya Muhammad itu adalah pesuruh Allah. Ya Tuhan kami, selawatkanlah ke atas Nabi Muhammad dan ke atas keluarganya. Sebagaimana Engkau selawatkan ke atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim. Berkatilah ke atas Muhammad dan atas keluarganya sebagaimana Engkau berkati ke atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim di dalam alam ini. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung.

Semoga bermanafaat utk kita bersama!

"ALLAH MENJAWAB AL-FATIHAH KITA"

Banyak sekali orang yang tegesa-gesa ketika membaca Al-Fatihah di saat solat tanpa toma'ninah, dan seakan-akan ingin cepat menyelesaikan solatnya.

Padahal di saat kita selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah, ALLAH menjawab setiap ucapan kita.

Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah SWT ber-Firman:

"Aku membahagi al-Fatihah menjadi dua bahagian, untuk Aku dan untuk Hamba-Ku."

■ Ertinya, tiga ayat di atas Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah Hak Allah, dan tiga ayat ke bawahnya adalah urusan Hamba-Nya.

■ Ketika Kita mengucapkan "AlhamdulillahiRabbil 'alamin".

Allah menjawab: "Hamba-Ku telah memuji-Ku."

■ Ketika kita mengucapkan "Ar-Rahmanir-Rahim".

Allah menjawab: "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku."

■ Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin".

Allah menjawab: "Hamba-Ku memuja-Ku."

■ Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in”.

Allah menjawab: “Inilah perjanjian antara Aku dan Hamba-Ku.”

■ Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzinaan’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhooliin.”

Allah menjawab: “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku. Akan Ku penuhi yang ia minta.” (Hadis Riwayat Muslim dan At-Tirmidzi)

■ Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat.

Rasakanlah jawaban indah dari Allah kerana Allah sedang menjawab ucapan kita.

■ Selanjutnya kita ucapkan "Aamiin" dengan ucapan yang lembut, sebab Malaikat pun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.

■ Barangsiapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dengan para Malaikat, maka Allah akan memberikan Ampunan kepada-Nya.” (Hadis Riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud)

Sahabat jika artikel ini bermanfaat silakan dikongsikan, sampaikan walau satu ayat

Sabda Rasulullah SAW;

"Siapa yang menyampaikan satu ilmu dan orang membaca mengamalkannya maka dia akan beroleh pahala walaupun sudah tiada."
(Hadis Riwayat Muslim)